Di sebuah kampung halaman yang hijau dengan pohon-pohon yang selalu setiap pagi di hibur dengan nyanyian-nyanyian burung-burung dan pancaran mentari yang terbit dari sebelah timur,hidup lima pemuda yang mempunyai karakter yang berbeda-beda yaitu:
Udin adalah orang yang telah menyelesaikan sekolahnya di SMA Mutiara Bandung ,
Sumanto adalah seorang pengangguran berat yang keseharianya hanya bisa tidur,
Bangke adalah seorang pemuda yang selalu terpengaruh oleh hal apapun ia masih berstatus pelajar di sebuah sekolah swasta MA Ar-Rahman dan menyia-nyiakan waktunya hanya dengan kesenangan,
Asep adalah seorang yang biasa-biasa saja dia seorang penjaga sekolah di SD Darangdan 1,dan
Darmono adalah seorang pemuda yang kocak dan menghibur teman-teman yang sangat solideritas terhadap teman-temanya.
Saat ada hiburan organ tunggal di sebuah lapangan datanglah lima orang pemuda yaitu Udin,Asep,Sumanto,Bangke,Darmono merekapun menyaksikan dan bergoyang di depan panggung hiburan itu. "apakah kita cukup hanya dengan bergoyang begini" kata Sumanto dan Udinpun berkata "memangnya kamu punya berapa ??? ","ya kita patungan" jawab sumanto.
Setelah bosan dengan keadaan tersebut maka sumanto meminta uang tambahan kepada Asep,Darmono.dan bangke mereka pun memberikanya kepada sumanto, tetapi untuk apakah Sumanto meminta uang kepada teman-temanya itu , ternyata Sumanto ingin membuat relax alias ingin mebuat badanya happy dengan membeli sebuah minuman terlarang.
saat itu sumanto dan kawanya yang lain pergi ke sebuah tempat yang sangat sepi,tak di sangka-sangka sumanto membawa dua botol minuman dan makanan dengan banyak,sungguh di sayangkan jika mereka menghabiskan malam itu dengan mabuk-mabukan minuman yang dilarang harusnya malam itu mereka hanya sebatas menikmati hiburan tanpa memakai minuman tersebut, "tadi saya beli di sebelah wadon" kata Sumanto,"ternyata kamu meminta uang poada saya hanya buat beli minuman itu ??" Tanya Bangke kepada Sumanto dan Sumanto pun menjawabnya "Ia lah selagi kita sekarang malam yang bebas dan kita berkumpul kita rayakan dengan minuman tanpa hiraukan angin-angin yang berisik dan kedua malaikat yang mencatat amal perbuatan kita".
Dengan demikian mereka mencicipi sebuah minuman yang akan menjadi sebuah darah api yang tak akan pernah tuhan maafkan,tetapi Bangke tidak mau minum itu dia hanya mencicipi makanan dan minuman biasa yang di jadikan oplos untuk sebuah minuman api itu. Malam pun semakin larut orkes dangdut semakin malam semakin menjadi dengan keadaan tidak sadar Sumanto dan teman-temanya bergoyang di baweah panggung menikmati orkes dangdut karena mereka sedang mabuk sampai-sampai semuanya tidak terkontrol lapangan hiburan pun menjadi ombak yang sangat menyeramkan,sumanto dan kawan-kawanya membuat ulah sehingga yang lain terganggu dan mereka marah akhirnya di sanalah tanpa keadaan sadar sumanto memukuli pengunjung-pengunjung yang sama-sama tak sadarkan diri mungkin karena minuman itu , saat itu petugas keamanan dengan sigap mengamankan kejadian tersebut,,dan Akhirnya keadaan sudah mulai membaik dan Bangke mengajak sumanto dan yang lainya untuk meninggalkan tempat itu dan pulang , karena sudah malam.
Saat pagi kembali memberikan kesempatan kepada Bangke,Sumanto,Darmono,Udin dan Asep mereka pun terbangun dari mimpi malam yang memisahkan mereka dari malam hari,saat itu seperti biasa mentari terbit dari arah timur secangkir kopi melengkapi hangatnya pagi itu dengan biusan suasana yang penuh dengan makna kebersamaan itu mereka pun tak sanggup melangkahkan kakinya untuk melakukan aktivitas yang seperti biasa mereka lakukan tetapi karena Bangke masih sekolah dan kebetulan saat itu Bangke sekolahnya sedang Libur, bangka meneruskan tidurnya dan bermalas-malas menghabiskan waktu yang seharusnya waktu itu digunakan untuk melangkahi sebuah hal yang harus dia cari.
Hidup ini terkadang dianggap tak adil,ada yang mengatakan hidup itu bagaikan bara yang yang selalu harus kita hadapi bagaikan api yang harus dipadamkan dengan tetesan-tetesan air yang berarti untuk kehidupan ini,
Suatu hari sumanto dan teman-temanya kembali menghabiskan waktunya dengan menuruti hawa nafsunya mereka mungkin tak akan pernah tau bagaimana ombak bergerak menerjang karang,bagaimana daun-daun berjatuhan,saat itu dengan motor yang mungkin mereka gunakan bergegas menancapkan gas dengan bebas tanpa menghiraukan akibat dari apa yang mereka lakukan , begitu pula Asep yang baru membeli roda empat walaupun itu hanya dan hanya bangke yang tidak mempunyai motor sendiri,. Sumanto dan yang lainya seperti biasa mengajak teman-temanya untuk membuat suasana menjadi gila yaitu dengan botol minuman, sumanto membeli tiga botol minuman yang penuh dengan kepalsuan ,, dan mereka minum dengan puas seperti biasa Bangke tidak ingin seperti teman-temanya hati kecilnya selalu menginginkan agar menegur mereka namun karena bangke takut dan gak enak bangke tetap menghargai jalan yang mungkin mereka pilih dan apa yang ia lakukan saat itu.
Tiba-tiba suara-suara motor yang mungkin jengkel di telinga dengar lewat di hadapan mereka ,Sumanto dengan keaadaan mabuk "sialan siapa sih mereka gak sopan kayak bosen hidup saja?? " Darmono dengan keadaan yang sama" sudah lah kita kejar saja mereka" lalu bangke pun gak enak dan ia pun ingin mencegah,, bangke pun berkata pada temanya " sudahlah jangan di hiraukan mereka mungkin gak ada maksud buat begitu" dan sumanto pun dengan emosinya berkata"
jangan di hiraukan gimana lebih baik kita sekarang kejar mereka mereka cari gara".
Dengan begitu sumanto langsung menghapiri motornya dan menancapkan gasnya setelah itu temanya yang lainpun mengikuti sumanto dan bangkepun seperti biasa ikut sama Udin , mereka menarik gasnya dengan kecepatan tinggi setelah mendekati orang-orang yang tadi di anggap mengganggu mereka pun dengan sengaja didepan gerombolan pmuda yang tak di kenal memainkan gasnya sampai bannyak Asap hyang keluar sehingga mengakibatkan sekelompok pemuda tersebut marah sehingga sekelompok pemuda itupun menyenggol motor Darmono dan menarik gas sambil memainkan gas motor,
apipun semakin membara dan tak akan pernah bisa dipadamkan sekalipun dengan air, Darmono yang tak menerima di perlakukan seperti itu dengan cepat menancapkan gas sumanto pun dan teman-temanya juga menancapkan gasnya dan mengejar sekelompok pemuda itu akhirnya perang pun terjadi dimana Sumanto serta teman-temanya dan sekelompok pemuda itu menjalankan motor di luar aturan yang seharusnya di gunakan oleh para pengemudi motor, dan di suatu tempat sekelompok pemuda itu pun berhenti lalu Sumanto pun bersama teman-temnya juga berhenti,,lalu apakah yang akan terjadi ,
Sekelompok pemuda itu pun menghampiri Sumanto cs, .salah satu pemuda berkata pada Sumanto cs "apa maksud kalian membunyikan motor kalian dan membuat kita terganggu kalian mau mengganggu kita ???" dan sumanto pun menjawab dengan keadan mabok "kalian yang duluan cari gara-gara apa kalian bosen hidup" lalu bangkepun berkata dengan keadaan panik "sudah laha masa harus di perpanjang ".. dengan keadan yang panas itu tiba-tiba Darmono berkata " karena kalian dah buat kita terganggu dan kalian juga merasa terganggu apa sekarang yang akan kita lakukan ???" seorang pemuda dengan memakai jaket hitam dan rambut merah pun berkata " oke saya punya tawaran kalian berani buat balapan dengan kita ??" dan Darmono dengan secara serentak menjawab "oke saya tidak takut."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar